Kamis, 23 September 2010

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian
4.1.1. Persiapan Penelitian
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Persiapan tersebut dilakukan agar penelitian dapat berjalan dengan prosedur yang telah ada sehingga tujuan penelitian dapat tercapai sebagaimana mestinya. Adapun persiapan yang dilakukan, yaitu:
a. Membuat surat izin penelitian
Surat penelitian dibuat karena untuk melaksanakan penelitian di suatu lembaga harus memerlukan izin dari pihak lembaga tersebut. Dengan perizinan itu peneliti bisa melakukan penelitian di lembaga yang dituju, yaitu dalam hal ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Indralaya. Surat izin penelitian tersebut dibuat terlebih dahulu melalui pengantar dari pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sriwijaya (Unsri) yang telah ditandatangani oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik atas nama Dekan FKIP Unsri. Setelah mendapatkan surat pengantar dari Fakultas, barulah surat izin penelitian tersebut dibuat melalui Kementrian Pendidikan Nasional Ogan Ilir (OI) yang ditandatangani oleh Sekretaris Dinas Pendidikan atas nama Kepala Dinas Pendidikan Ogan Ilir yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Indralaya. Selanjutnya, setelah mendapatkan izin dari Kepala Sekolah maka peneliti bisa melaksanakan penelitian yang telah direncanakan.
b. Uji coba instrumen penelitian
Uji coba instrumen penelitian perlu dilakukan sebagai langkah persiapan alat ukur (skala psikologi) yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan uji coba ini, alat ukur yang digunakan dapat diketahui validitas dan reliabilitas karena suatu alat ukur dikatakan baik dan tepat sasaran jika alat ukur tersebut sudah diuji kevalidtan dan reliabilitasnya. Bagi item yang tidak valid/reliabel akan dibuang dan sebaliknya untuk item yang valid/reliabel akan digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian.

c. Observasi awal tentang kondisi sekolah
Observasi sebelum melaksanakan penelitian juga dilakukan oleh peneliti sebagai pengumpulan data awal tentang kondisi di SMA Negeri 1 Indralaya dan kondisi siswa-siswanya. Kondisi sekolah perlu diketahui agar hal-hal yang diperlukan dalam penelitian dapat terpenuhi. Dalam hal ini waktu yang memungkinkan untuk mengadakan bimbingan kelompok serta ada atau tidaknya ruangan yang akan dipakai sebagai tempat kegiatan bimbingan konseling. Selanjutnya, observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa-siswa yang akan diikutsertakan dalam penelitian. Dalam hal ini menyangkut siswa kelas mana yang akan dipakai untuk uji coba instrumen dan siswa di kelas mana yang tepat untuk dijadikan kelas eksperimen. Observasi awal ini juga dirasa perlu oleh peneliti sebagai langkah awal untuk mengakrabkan diri dengan seluruh warga yang ada di sekolah yaitu dengan kepala sekolah, para staf, guru-guru dan siswa-siswanya. Semuanya perlu disiapkan agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan teratur.


4.1.2 Pelaksanaan penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 26 Juli sampai tanggal 26 Agustus 2010 di SMA Negeri 1 Indralaya. Pada tanggal 26 Juli 2010 peneliti melakukan observasi kesekolah dan wawancara dengan koordinator guru pembimbing, untuk mengetahui keadaan sekolah dan siswa yang bermasalah dengan motivasi belajar, dari hasil wawancara didapat keterangan bahwa kelas XI IPA 1 termasuk siswa yang banyak bermasalah dengan motivasi belajar. Setelah itu koordinator memberi kesempatan kepada peneliti untuk mendapatkan data lebih banyak lagi tentang siswa yang bermasalah dengan motivasi belajar melalui guru pembimbing dan wali kelas XI IPA 1. Peneliti meminta leger kepada wali kelas guna mendapatkan hasil prestasi belajar siswa semester lalu. Adapun dari leger prestasi belajar siswa yang memiliki rangking 10 terbawah itu merupakan indikasi dari rendahnya motivasi belajar siswa. Disamping itu penentuan subjek melihat skor motivasi belajar siswa yang rendah dari total siswa yang mengikuti pre-tes sebanyak 32 orang siswa. Sehingga peneliti akan menjadikan mereka yang memiliki skor motivasi belajar rendah dan prestasi belajar yang rendah sebagai subjek penelitian. Setelah observasi dan wawancara dilakukan, peneliti merencanakan untuk melaksanakan pre-test pada siswa kelas XI IPA 1.
Pada tanggal 27 Juli 2010 peneliti melakukan pre-test untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok. Berdasarkan hasil analisis skor pre-test skala psikologi motivasi belajar siswa, terdapat 8 siswa yang memiliki skor motivasi belajar yang rendah. Dan pada tanggal 31 Juli 2010 peneliti menginformasikan hasil pre-test kepada koordinator guru pembimbing dan wali kelas setelah dikomunikasikan akhirnya di dapatlah 8 orang subjek yang akan dijadikan sample penelitian ini. Selanjutnya peneliti menginformasikan hasil pre-test kepada subjek penelitian dan meminta kesediaan siswa untuk mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok serta mengatur jadwal pertemuan sebanyak 3 kali bimbingan kelompok.
Pada tanggal 10 Agustus 2010 di lakukan post-test untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok. Berikut keterangan jadwal pelaksanaan penelitian:
Tabel 5.

4.1.3        Hasil Penelitian

4.1.3.1 Hasil pre-test
Berdasarkan hasil analisis pre-test pada siswa kelas XI IPA 1 yang berjumlah 32 orang terdapat delapan orang yang menjadi subjek penelitian. Mereka terpilih sebagai subjek penelitian karena dari hasil pre-test, mereka termasuk dalam kategori siswa  yang motivasi belajar rendah. Mereka terdiri dari delapan orang yang mendapat skor motivasi belajar rendah.
Tabel. 6
Hasil Pre-test

 
Indikator 1       : Durasi kegiatan
  (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan).
Indikator 2        : Frekuensi kegiatan
  (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu)
Indikator 3       : Persistensi
  (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan
Indikator 4       : Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi    
                          tantangan.
Indikator 5       : Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, fikiran 
                          bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan.
Indikator 6       :  Tingkatan aspirasinya
(maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target dan idolanya) yang   hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
Indikator 7       :  Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang
    dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak,
     memuaskan atau tidak).
Indikator 8       :   Arah, sikapnya terhadap sasaran kegiatan.


            Dari tabel dapat dilihat kondisi awal siswa sebelum dilaksanakan layanan Bimbingan Kelompok. Dari hasil pre-test didapatkan 8 orang siswa yang memiliki skor motivasi belajar rendah.

4.1.3.2  Hasil Pengamatan
Untuk mengetahui hasil pengamatan yang telah dilakukan selama proses Bimbingan kelompok berlangsung dapat dilihat pada tabel dan laporan kegiatan bimbingan kelompok berikut ini:
 Tabel.7
Hasil Pengamatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar