Selasa, 31 Agustus 2010

data bab 3 skripsi amran

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian
Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen. “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang lain yang bisa mengganggu” (Arikunto, 2003:3).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pre-eksperimental design (One Group pre test-post test design) karena di dalam penelitian ini tidak menggunakan kelompok kontrol / kelompok pembanding.




Keterangan :
01 : Pre-test (Pengukuran /Observasi pertama, bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana motivasi belajar siswa sebelum di beri layanan.

X : Perlakuan (pemberian layanan bimbingan kelompok kepada siswa kelas
XI IPA I yang diketahui memiliki motivasi belajar rendah berjumlah 8
orang siswa)

02 : Post-test ( Pengukuran/observasi kedua) bertujuan untuk mengetahui
apakah ada perubahan atau pengaruh pemberian layanan bimbingan
kelompok terhadap motivasi belajar sesudah di beri layanan bimbingan
kelompok dengan skala motivasi belajar yang sama dengan pengukuran
yang pertama.
Untuk memperjelas eksperimen dalam penelitian ini disajikan tahap-tahap rancangan eksperimen yaitu :
1. Melakukan pre-test adalah pemberian tes kepada calon subjek penelitian
sebelum diadakan perlakuan yaitu bimbingan kelompok. Pre-tes di lakukan di
kelas XI IPA I kepada seluruh siswa.
2. Menganalisis hasil pre-test.
3. Penentuan subjek penelitian dalam kelompok eksperimen berdasarkan hasil
pre-test. 8 orang siswa yang memiliki skor motivasi belajar terendah di kelas.
4. Menginformasikan hasil pre-test dan mengkomunikasikan jadwal BKp kepada subjek penelitian.
5. Memberikan perlakuan yaitu layanan bimbingan kelompok sebanyak 2 kali
pertemuan.
6. Melakukan post-test sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan tujuan untuk mengetahui hasil apakah layanan bimbingan kelompok
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
7. Proses analisis data, yaitu dengan menggunakan Uji t hitung

3.2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Indralaya kelas XI IPA I Kabupaten ogan Ilir.

3.3 Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas kelas XI IPA I Kabupaten ogan Ilir tahun ajaran 2009/2010 yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Setelah diadakan penyebaran angket, akan dipilih 8 siswa yang memiliki motivasi belajar paling rendah untuk melaksanakan bimbingan kelompok.
Guna mengetahui jumlah subyek penelitian terhadap siswa-siswi yang memiliki motivasi belajar yang rendah, peneliti kemudian melakukan penyebaran angket motivasi belajar berdasarkan kisi-kisi motivasi belajar.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi obyek penelitian.
Menurut Fraenkel dan Wallen dalam Yatim Riyanto (2001:9), variabel adalah “suatu konsep benda yang bervariasi.” Konsep yang bervariasi ini akan diukur atau diidentifikasi perbedaan-perbedaannya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:97), “penelitian eksperimen melihat pengaruh sesuatu treatment, maka ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel terikat atau dependent variable (Y).”
Berdasarkan pendapat di atas, maka variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X) adalah Layanan Bimbingan Kelompok dan variabel akibat disebut variabel terikat atau dependent variable (Y) adalah Motivasi Belajar.

3.5 Definisi Operasional Variabel
3.5.1 Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan dari diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan belajar yang dikehendaki siswa yang di tandai dengan durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi, ketabahan, keuletan, kemampuan dalam menghadapi rintangan, devosi, dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, tingkatan aspirasi yang hendak dicapai, tingkatan kualifikasi prestasi, arah, dan sikap terhadap sasaran kegiatan.
Menurut Abin Syamsudin Makmun (2000:40) indikator-indikator motivasi belajar adalah:
1. Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya)
2. Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu
3. Persistensi (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan belajar
4. Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan
5. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, fikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan.
6. Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7. Tingkatan kualifikasi prestasi atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak)
8. Arah, sikapnya terhadap sasaran kegiatan

3.5.1 Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal.

3.6. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data
3.6.1 Instrumen Pengumpulan Data
Angket
Angket merupakan alat pengumpulan data yang dilaksanakan secara tertulis yang diisi oleh responden atau subyek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:128), angket adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.” Pertanyaan tersebut mengandung informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan subyek penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dengan bentuk pilihan ganda. Dalam kriteria dari angket tersebut dibuat dengan tiga alternatif jawaban yaitu (a),(b),(c), yang setiap jawaban diberi skor masing-masing dengan kriteria menurut Mohammad Nazir (1983:409), sebagai berikut:
“1. Untuk jawaban yang baik sesuai dengan harapan diberi skor tinggi (3)
2. Untuk jawaban yang kurang sesuai harapan diberi skor sedang (2)
3. Untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan diberi skor rendah (1)”

Rentang penelitaian ini mengunakan rentang skor 1-3 dengan banyak item 50, sehingga interval kriteria tersebut dengan cara sebagai beriku :
Skor Maksimum : 3 x 50 = 150
Skor Minimum : 1 x 50 = 50
Rentang : 150 – 50 = 100
Panjang Kelas Interval : 100 : 3 = 33,3 di bulatkan 33
Persentase Skor Maksimum : ( 3 : 3 ) x 100 % = 100 %
Persentase Skor Minimum : ( 1 : 3 ) x 100 % = 33 %
Rentang Persentase Skor : 100 % - 33% = 67 %
Panjang Kelas Interval = Rentang : banyaknya kriteria
= 67 % : 3 = 22,3 %
Berdasarkan panjang kelas tersebut, maka interval kriterianya :
Kriteria tingkat karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar
Tabel 1
Kriteria tingkat motivasi belajar
Interval Interval % Kategori
118 – 151 79 % - 101 % T
84 – 117 56 % - 78 % S
50 – 83 33 % - 55 % R

3.6.1.1 Instrumen Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen dilakukan dalam beberapa tahap, baik dalam perbuatan atau uji cobanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini yaitu membuat kisi-kisi pengembangan instrumen terlebih dahulu, uji coba di lapangan, revisi dan instrumen jadi.
Bagan 1. Prosedur penyusunan Instrumen-instrumen



Tabel
Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Penelitian
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
Menurut Prof.Dr.H Abin Syamsuddin Makmun, M.Pd.
(Psikologi Pendidikan 2003:35)

Variabel Indikator Deskriptor No. Item
Motivasi Belajar 1. Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan)

2. Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu)

3. Persistensi (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan

4. Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi tantangan




5. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, fikiran bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan


6. Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan

7. Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak)

8. Arah, sikapnya terhadap sasaran kegiatan 1. Waktu yang digunakan untuk belajar
2. Memanfaatkan waktu luang untuk belajar


1. Mengulang pelajaran dirumah
2. Kegiatan belajar disekolah


1. Keinginan untuk berprestasi
2. Kesungguhan dalam belajar

1. Ketabahan dalam
menghadapi rintangan
2. Keuletan dalam
menghadapi kesulitan
belajar
3. Sikap dalam menerima
pelajaran

1. Kemampuan dalam mengikuti pelajaran
2. Minat belajar terhadap materi yang telah diajarkan




1. Rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan

2. Sikap kritis untuk bertanya terhadap materi yang disampaikan


1. Sikap untuk cepat menyelesaikan tugas pelajaran dengan baik
2. Prestasi yang diperoleh dari kegiatan belajar




1. Tindakan yang dilakukan dalam menentukan sikap
1,2,3


4,5,6



7,8,9

10,11,12



13,14,15

16,17,18



19,20,21


22,23,24



25,26,27




28,29,30

31,32,33










34, 35,36
,37,38





39,40,41






42,43,44




45,46,47









48,49,50


Instrumen yang telah dibuat diuji cobakan sebelum dipergunakan sebagai pengumpul data. Uji coba ini untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen.


3.6.1.2 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002:144). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur dan mempunyai validitas tinggi serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti.
Pengolahan uji validitas yang dilakukan dengan SPSS 17 menggunakan rumus “korelasi product moment” yang dikemukakan oleh Karl Pearson.



Keterangan:
r xy = koefisien korelasi antara x dan y (r hitung)
n = jumlah responden
∑x = jumlah skor item
∑y = jumlah skor total
∑x2 : Jumlah kuadrat dari skor item
∑y2 : Jumlah kuadrat dari skor total
∑xy : Jumlah perkalian skor total dengan skor item

Berdasarkan uji coba instrumen yang telah dilakukan uji validitas dengan pengelolahan SPSS 17 dan dianalisis hasilnya pada taraf signifikasi 5% dan N= 32 dan dikonsultasikan dengan r tabel 0,349 maka instrumen yang digunakan valid karena r hitung > r tabel.
Dari hasil analisis didapat 41 item yang valid dan 9 item yang tidak valid
adapun yang valid adalah nomor 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50. Sedangkan item yang tidak valid adalah nomor 1, 2, 5, 9, 12, 18, 20, 22, dan 33.
Item yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen penelitian karena setiap indikator sudah terdapat item yang mewakili. Dengan demikian item yang digunakan dalam instrumen penelitian terdapat 41 item.

3.6.1.3 Reliabilitas
Reliabilitas atau keterandalan instrumen sebagai alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui sejumlah kebenaran alat ukur tersebut sesuai atau cocok digunakan sebagai alat ukur. Pengelolahan dilakukan dengan SPSS 17. Teknik uji yang digunakan adalah rumus alpha, karena skor yang diberikan bukan 1 dan 0. Hal ini sesuai dengan Arikunto (2002:171) bahwa “untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 menggunakan rumus alpha”.








Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian secara keseluruhan dengan menggunakan SPSS 17 diketahui r hitung = 0.954 > 0,349 maka dapat dikatakan instrumen skala psikologi dalam pengukuran tersebut reliabel.







3.6.2 Teknik Analisis Data
Setelah diperolehnya seluruh data-data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data dan analisis data. Pengelolahan Uji t menggunakan SPSS versi 17. Adapun analisis data yang peneliti gunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mendukung pengolahan data dengan rumus t hitung.

Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan /deviasi (d) antara post test dan pre test
xd = Perbedaan deviasi dengan mean deviasi (d – Md )
∑x2d = Jumlah kuadrat deviasi xd
N = Banyaknya subjek
df = atau db adalah N – 1
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 306 )
lalu di konsultasikan dengan table nilai t, dengan t 0,05. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan antara skor motivasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posstest). Nilai-nilai distribusi t ditentukan dk=N-1=8-1= 7 dengan taraf signifikansi (α) 0,05 maka, didapat ttabel 0,05(7)= 1,895







Rentang penelitaian ini mengunakan rentang skor 1-3 dengan banyak item 41, sehingga interval kriteria tersebut dengan cara sebagai beriku :
Skor Maksimum : 3 x 41 = 123
Skor Minimum : 1 x 41 = 41
Rentang : 123 – 41 = 82
Panjang Kelas Interval : 82 : 3 = 27,3
Persentase Skor Maksimum : ( 3 : 3 ) x 100 % = 100 %
Persentase Skor Minimum : ( 1 : 3 ) x 100 % = 33 %
Rentang Persentase Skor : 100 % - 33% = 67 %
Panjang Kelas Interval = Rentang : banyaknya kriteria
= 67 % : 3 = 22,3 %
Berdasarkan panjang kelas tersebut, maka interval kriterianya :
Kriteria tingkat karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar
Interval Interval % Kategori
97 - 124 79 % - 101 % T
69 – 96 56 % - 78 % S
41 – 68 33 % - 55 % R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar