Rabu, 03 November 2010

kiat

     
   
» Keluarga
Senin, 29 Agustus 2010 | BP

Melewati Masa Lajang dengan Menyenangkan
DALAM sebuah keluarga, ketika seorang anak perempuan yang sudah menginjak dewasa belum memiliki pasangan hidup, maka orang tuanya akan mulai mengkhawatirkan anak gadisnya. Orang tua biasanya terus menanyakan calon suaminya, karena mereka tidak mau anak gadisnya menjadi perawan tua. Keinginan setiap orang tua tersebut sangatlah wajar, karena siklus kehidupan yang diharapkan adalah ketika anak gadisnya dewasa akan menikah lalu memilik keturunan.



Kekhawatiran orang tua tentang kehidupan lajang anak gadisnya sering menimbulkan rasa malu, terganggu dan terbebani bagi seorang gadis yang masih hidup melajang dan belum menemukan pasangan hidupnya karena berbagai faktor penyebab. Sesungguhnya, hidup, mati, jodoh, rejeki adalah rahasia Ilahi, yang tentu tidak dapat dikejar ataupun dihindari. Namun demikian, setiap wanita lajang tentu juga sangat menginginkan kehidupan seperti yang didambakan orang tuanya, yaitu menikah dengan seorang pria, lalu memiliki keturunan, dan hidup bahagia bersama suami dan anak-anak yang lucu. Untuk itu beberapa upaya tentu dapat dilakukan untuk mencapai tangga kehidupan yang diinginkan, namun tetap menikmati masa lajang dengan menyenangkan.

Berikut beberapa trik yang dapat dijadikan pedoman dan juga direnungkan dalam kehidupan para wanita lajang untuk melewati masa lajang yang menyenangkan yang dipaparkan oleh Steve Arterburn dan Meg Rinck dalam bukunya Avoiding Mr. Wrong ( dalam spirit for woman). Ada sepuluh hal yang perlu dilakukan para wanita lajang dalam penantian mereka akan pasangan hidup.

Dapatkan Kehidupan

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa kebahagian kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Artinya bahwa dalam setiap kondisi kehidupan yang dilalui, seorang wanita lajang harus bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri. Jangan berharap bahwa kebahagiaan tersebut hanya akan terwujud ketika hidup bersama seorang pria. Jangan hanya mencari pria yang tepat, tetapi jadilah wanita yang tepat. Wanita yang tepat adalah wanita yang berkarakter baik, rajin, menarik, ramah, penuh pengertian, dan tidak egois. Wanita yang tepat adalah wanita yang bahagia dengan kehidupannya sekarang, bukan berniat bahagia setelah bertemu dengan seorang pria idaman. Hidup melajang juga harus diisi dengan segala hal dan kegiatan yang positif, berkarya semaksimal mungkin untuk masa depan, sehingga mendapatkan sebuah kehidupan yang pantas dibanggakan, walau masih sendiri, sehingga ketika bertemu dengan seorang pria yang akan mendampingi dalam kehidupan berumah tangga, tidak terlalu menggantungkan kebahagiaan hidup pada pasangan.

Perhatikan Penampilan

Untuk mendapatkan seorang pria sejati, seorang wanita lajang tidak harus menjadi seperti super model atau berpenampilan ala seorang putri raja. Pria sejati yang benar-benar mencari pasangan hidup tidak hanya terpaku pada wanita yang hanya unggul dari segi fisik belaka. Kepribadian dan karakter juga menjadi pertimbangan bagi seorang pria dalam mencari pasangan. Penampilan sederhana dengan pakaian yang pantas akan membuat seorang wanita lajang tampak lebih menarik. Untuk berpenampilan menarik, aturlah pola hidup dengan makan, olah raga, dan istirahat secara teratur.

Apa yang Anda Cari pada Sosok Seorang Pria

Wanita lajang dalam penantiannya untuk seorang pria perlu mencari tahu apa seseungguhnya alasannya mencari dan menginginkan seorang pria. Apabila alasannya hanya ingin memenuhi keinginan orang tua lalu segera keluar dari rumah orang tua sekarang, tentu bukanlah alasan yang akan membuat kehidupan selanjutnya lebih baik. Atau alasan lain seperti tak mau kesepian, ingin membuktikan kepada orang lain, atau mungkin karena ingin mengendalikan orang lain. Alasan-alasan tersebut tentu bukanlah alasan yang baik yang akan dapat mengantarkan seorang wanita lajang menuju kehidupan yang lebih baik. Perlu alasan yang cukup signifikan kenapa seorang wanita lajang menginginkan seorang pria. Kebutuhan mendasar akan rasa kasih sayang dan hidup saling mencintai tentu dapat mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik.

Tanyakan pada Diri Sendiri 25 Tahun Lagi Anda Ingin Jadi Seperti Apa

Sebuah target perlu dicanangkan untuk meningkatkan kwalitas hidup. Apa sajakah yang sudah dilakukan saat ini untuk meraih impian masa depan? Jangan biarkan waktu habis hanya untuk menyusun impian tanpa melakukan upaya positif untuk membuat impian menjadi kenyataan (dreams come true). Target jangka pendek seperti menyelesaikan kuliah, membuat sebuah karya, mencari pekerjaan tambahan, dsb dapat dikejar untuk mengisi waktu luang. Target jangka panjang, seperti ingin jadi seperti apa dua puluh lima tahun lagi, juga akan dapat memotivasi kehidupan masa lajang menjadi lebih menyenangkan dan penuh semangat.

Jadikan Pengalaman Masa Lalu sebagai Pembelajaran

Pengalaman masa lalu sering membuat seseorang hidup dalam trauma yang memenjarakannya ke dalam keterpurukan, sehingga tidak lagi bersemangat menjalani hidup yang sesungghnya penuh dengan keindahan. Masa lalu adalah bagian dari sejarah hidup seseorang, yang tidak mungkin dihapus atau dilupakan sama sekali, namun dapat dijadikan cermin dan pembelajaran bagi kehidupan selanjutnya, termasuk dalam memilih pasangan hidup dan menggapai cita-cita lainnya. Akuilah setiap kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu, dan jadilah lebih baik hari ini dengan belajar dari kesalahan tersebut.

Ceritakan pada Keluarga dan Sahabat tentang Pria Macam Apa yang Anda Inginkan dan Terbukalah untuk Masukan yang Mereka Berikan

Terkadang orang-orang terdekat yang dicintai dalam keluarga lebih mengenal seseorang dari pada dirinya sendiri. Terbuka pada keluarga dan sahabat tentang pria yang diidamkan, akan membuat seorang wanita lajang lebih percaya diri dalam menapaki kehidupan, dan terimalah dengan positif setiap masukan yang mereka berikan.

Jangan Menutup Diri

Sikap menutup diri bukanlah cara bijak untuk melewati masa lajang dengan menyenangkan. Membuka diri untuk berkawan dengan siapa saja baik di tempat kuliah atau di tempat kerja, di masyarakat, di tempat ibadah, di lingkungan rumah ataupun dalam organisasi sosial akan membawa masa lajang ke sebuah pemikiran yang lebih segar, karena dengan berbagi dengan sesama kawan, akan membuat hari-hari terasa menyenangkan, dan juga merupakan jalan untuk bertemu dengan pria idaman. Di samping itu, sharing juga membuat seseorang merasa tidak sendirian. Situs pertemanan seperti facebook, tweeter, dan friendster juga bisa dijadikan sarana untuk bergaul dan mencari teman berbagi.

Carilah di Tempat yang Tepat

Mencari pria yang yang diinginkan haruslah di tempat yang tepat. Bila menginginkan pria yang suka olah raga, bertemanlah dengan pria di club-club olah raga. Bila menginginkan pria yang bekerja di bidang yang sama, hendaknya dicari di tempat kerja, dan seterusnya. Dalam proses ini, fokuslah pada pertemanan bukan pada target untuk mengejar pasangan hidup.

Carilah Manusia bukan Malaikat

Di dunia ini tidak ada Mr. Perfect. Dalam mencari pasangan hidup, janganlah terlalu pilih-pilih, tapi jangan pula asal-asalan. Karakter, kwalitas dan tanggung jawab seorang pria lebih utama dari materi dan penampilan fisik.

Sabar

Ada ungkapan yang mengatakan Rome is not built in a day. Bertemu dengan banyak teman adalah cara untuk mendapatkan seorang pria yang diidamkan. Mengalami patah hati juga merupakan bagian dari proses melepas masa lajang. Jangan pernah trauma dengan pengalaman pahit yang pernah dialami. Karena setiap pilihan pasti ada konsekwensinya. Trauma adalah wujud dari rasa takut dalam menghadapi konsekwensi sebuah pilihan. Bersabar dan optimis akan menuntun wanita lajang dalam mengarungi kehidupan dengan menyenangkan.

Demikianlah sepuluh trik yang kiranya berguna bagi pembaca wanita yang masih melajang dan sedang mengharapkan datangnya pangeran yang akan mempersunting dan membawa ke sebuah mahligai perkawinan, sehingga setiap tahap dalam kehidupan melajang dapat dilewati dengan senyum dan kebahagiaan.

Dewi Yulianti





•     Kunci Keberhasilan Mengatasi Anak "Sindroma Down"
•     Keberaksaraan Anak Indonesia Masih''Rabun dan Lumpuh?''
•     Emosi, Ayah Tiri Dibogem
•     Melewati Masa Lajang dengan Menyenangkan
•     Menyikapi Rasa Takut pada Diri Kita
•     Melewati Masa Lajang dengan Menyenangkan
•     Menyikapi Rasa Takut pada Diri Kita
•     Belajar dari Ponsel, Kenapa Tidak?
•     Kiat Memberi Nama pada Anak
•     Memformat Kembali Pendidikan Karakter
•     Membentuk Keluarga Harmonis dengan Bahasa Cinta
•     Selektif dalam Mencari Teman
•     Pentingnya Pendidikan Seni Sejak Usia Dini
•     ''MOS'' yang Edukatif dan Kreatif
•     Terapkan
•     Bakar Serangga, Terbakar
•     Cara Anak-Anak Memahami Makna Cinta
•     Tumbuh kembangkan Kemandirian Anak pada Usia Dini
•     Lima Aspek Keintiman dalam Perkawinan
•     Usai Jalan-jalan, Pacar Dipolisikan
•     Mengajarkan Anak-anak "Magic Words" Sejak Kini
•     Anak Jenuh Belajar Atasi dengan Terapi Bermain
•     Menjadi Ayah yang ''Super''
•     Gerakan Pramuka dapat Membentuk Karakter
•     Istri Menghilang, Lapor Polisi
•     Oknum Guru itu Bantah Berselingkuh
•     Polisi Sebar Foto Pemerkosa
•     Mengembangkan Bakat Anak di Rumah
•     Bayi Kembar Tiga Lahir Setelah Sempat Keguguran
•     Asas Pengajaran untuk Anak Tuna Grahita
•     Mengembangkan Kreativitas Imajinatif Anak
•     dr. Yenny Ayuningtyas H
•     Anak-anak di Era Digital
•     Belajar Sains Sambil Bermain
•     Jelang Upacara Batara Turun Kabeh Trotoar di Besakih Mendesak Diperbaiki
•     Belajar Sains Sambil Bermain
•     Jangan Biarkan Anak Nonton TV Terus
•     Sisi Gelap Internet bagi Anak
•     Perlu, Berterima Kasih pada Anak
•     Sakit, Ditinggal Istri, Suami Lapor Polisi
•     Belajar Sambil Bermain, Mungkinkah?
•     Permainan Sederhana untuk Anak
•     ''Facial'' Tepat untuk Wajah
•     Bagaimana Hilangkan Rasa Takut Anak?
•     Cegah Kekerasan Terhadap Anak
•     Rebutan Anak, Main Pukul, Dipolisikan
•     Membantu Anak Meredam Emosi
•     Pendidikan Karakter Makin Merosot?
•     Resolusi Tahun Baru buat Anak
•     Menanam Sikap Antikorupsi dalam Pendidikan Moral di Sekolah
•     Gugah Dewan Wujudkan Perda dan Anggaran Pro-Gender
•     Menciptakan Ruang Aman untuk Anak
•     Mengapa Remaja Cenderung Melawan?
•     Memahami Penyebab Anak Sulit Konsentrasi
•     Biarkan Anak Baca Komik
•     Ajarkan Anak Sifat Sayang Sesama Mulailah dari Lingkungan Keluarga
•     Anak-anak Tumbuh Jadi Diskriminatif?
•     Mencari Usia Ideal Menikah
•     Figur Ayah dalam Keluarga
•     Program PKK Sejalan dengan Program Pemerintah
•     Buruk, Dampak Tayangan Horor bagi Anak
•     Jika Anak Ikuti Les Musik
•     Anemia dalam Kehamilan,Mengapa harus Dicegah?
•     Kasus Illegal Logging di Jembrana Makin Marak Hutan Dikapling-kapling, Musibah Makin Meningkat
•     Asah Kejeniusan Anak Sejak Dini
•     Anak Kreatif Itu Banyak Bertanya

 
Balipost.com--Berita Bali Post Online Edisi Cetak
     
StatCounter - Free Web Tracker and Counter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar